Nazarudin dan Penegakan Hukum RI

1 Comment


KPK building Kuningan

Image via Wikipedia

Nazarudin bersama Ruhut SitompulSetelah kabur  selama 3 bulan, akhirnya pelarian mantan bendahara Partai Demokrat, M. Nazarudin berakhir. Ini semua berkat kerjasama yang baik antara Kepolisian RI dengan Interpol. Berawal dari kecurigaan petugas imigrasi Bogota, Kolombia, penyamaran M. Nazarudin yang menggunakan paspor atas nama Safrudin ini terbongkar. Orang yang diduga melanggar berbagai kasus korupsi ini tiba di bandara Halim pada hari Sabtu, 13 Agustus 2011 jam 19.40 wib, setelah dijemput di Kolombia oleh tim gabungan dari KPK, Kemenhukum dan HAM, Polri dan Imigrasi.

Kedatagan Nazarudin disambut  dengan sangat antusias oleh para wartawan baik elektronik maupun media cetak. Beberapa stasiun TV bahkan menayangkan kedatangan Nazarudin ini secara Live.

Setiba di bandara Halim, Nazarudin langsung dibawa ke Mako Brimob untuk menjalani test kesehatan. Di Mako Brimob inilah nantinya Nazarudin akan ditahan, sebagai titipan tahanan KPK. Selesai pemeriksaan kesehatan, malam itu juga dibawa ke kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan awal.

Kita semua berharap ini menjadi titik awal pemberantasan korupsi di Indonesia sekaligus mengungkap kebenaran laporan dari Nazarudin selama dalam pelarian yang menyebut beberapa nama petinggi Demokrat dan KPK terlibat.

(dihimpun dari berbagai sumber)

Macam-macam Parcel

Leave a comment


One of the Tupperware's Ultraplus line product

Image via Wikipedia

Macam-macam parcel Tupperware buat bingkisan lebaran

bumi tak makin membaik

Leave a comment


bumi yang gersang

bumi setelah merapi meletus

air tanah dan api… tak mau lagi berteman

karna manusia makin congkak dan pongah..

bumi tak makin ramah

air tanah dan api… tak mau lagi dipermainkan

karna manusia makin rakus …

kini tinggallah manusia blingsatan

ketika sadar alam tak mau disuap..

otak bodohnya berulah…

sempat terpikir tuk menyuap Tuhan.. terlambat

merapi & mentawai sudah teriak

makna pusa

1 Comment


Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Puasa mengandung makna sebagai penyadaran kembali fitrah manusia bahwa dia adalah ‘manusia’.

Manusia dengan keterbatasan fisik, mental dan emosi. Dengan begitu puasa diharapkan menumbuhkan empati terhadap lingkungan sosial. Tanpa puasa, manusia terkadang lupa dengan kondisi di sekelilingnya, bahkan lupa kepada diri sendiri sebagai fitrahnya.

Dengan puasa, manusia diharapkan sadar dan berekasi positif dengan meningkatkan tindakan-tindakan yang bermanfaat bagi sekelilingnya. Pertahanan diri terhadap kondisi lapar, dahaga dan keinginan-keinginan ‘menyenangkan’ lainnya, akan merangsang syaraf  emosional dan nurani yang diharapkan melahirkan empati akan kekurangan manusia disekitarnya.

Puasa yng ikhlas akan melahirkan pribadi-pribadi yang berjiwa  bersih, dan ketebalan akan Iman, yang tidak bisa diraih hanya dengan teori dan hafalan tulisan, melainkan hanya bisa ditempuh  melalui praktek yang salah satunya adalah puasa.

If you were given a chance to know what happens in your future, would you take it?

Leave a comment


the future

wonders of the future

Apa yang akan terjadi dimasa depan, itulah yang membuat sibuk berjuta umat manusai di dunia.Itulah yang membuat kenapa kita wajib untuk belajar tentang segala macam baik alam, sosial, maupun tehnology.

Namun bagaimana kalau kita mempunyai kemampuan tentang  apa yang akan terjadi pada diri kita? Bukankah ini luar biasa? Simplenya: apabila anda ditawari untuk memiliki kemampuan seperti itu, apakah akan anda ambil?

Sebelum memutuskan, perlu untuk mempertimbangkan plus dan minus dari kemampuan tersebut serta manfaat dan ruginya bagi perjalanan kehidupan kita. Kita punya kemampuan untuk mempertimbangkan akibat baik dan buruk dari apa yang kita putuskan. Karena kita bukan manusia ‘instant” atau semacam robot yang bergerak hanya dengan power tanpa perasaan.

Memang orang bilang kesempatan itu hanya sekali datangnya dan jangan disia-siakan. Namun kita tentunya boleh bahkan wajib membuang kesempatan yang bisa menimbulkan petaka dikemudian hari bagi kita sendiri, apalagi kalau hal tersebut (menurut pikiran kita) bisa menimbulkan bencana bagi orang lain dan alam.

Ketika akal dan nurani sudah bekerja, maka hanya pasrah dan do’a kepada Tuhan yang bisa kita panjatkan. Amien

Older Entries